Jumat, 14 Mei 2010

Yuk berfikir positif

2juta informasi masuk ke otak kita perdetiknya.

akal kita mampu berfikir 60.000 fikiran setiap harinya, baik yg positif maupun negatif.

Setiap doa yg kita ucapkan bersumber dari fikiran, berarti setiap fikiran merupakan DOA.

setiap DOA pasti dikabulkan oleh Allah, baik yang positif maupun yang negatif (Ud'uni astajib lakum).

Hidup kita yang sekarang kita jalani, ternyata hasil proyeksi dari akal fikran kita sendiri.

Jadi berhati2lah mengolah fikiran kita, hiasilah selalu fikiran kita dgn positif thinking, karena setiap fikiran kita merupakan DOA, yg pasti akan dikabulkan oleh Allah, maka senantiasalah berfikir positif agar POSITIVE hidup kita, yg merupakan hasil proyeksi dari akal kita.

JAUHKAN SU'UDZON (BURUK SANGKA)

Baik pada orang lain, pada diri sendiri, maupun pada Allah, sehingga kehidupan nyata kitapun jauh dari KEBURUKAN.

CARA MENGHILANGKAN SU'UDZON :
Paksakan diri untuk berhusnudzon (berbaik sangka) sampai 72x
jadi misalnya : saat kita mengundang orang lain disuatu pesta & org tsb tidak datang, paksakan diri kita untuk mencari kesimpulan brupa kata "MUNGKIN" dgn baik, misalnya : mungkin dia ada halangan, mungkin dia ada acara lain, mungkin dia lupa & mungkin2 lainnya sampai 72 x, baru ke 73X nya kita boleh berfikir negatif.... kenapa? karena saat kita mencari kata "MUNGKIN" ke lebih 30x otak kita sudah terlanjur lelah sehingga tdk ada kesempatan utk berfikir negatif lagi.

Sebisa mungkin kurangi asupan persepsi negatif (baik yg bersumber dari TV, majalah, radio, apalagi yg mengandung gosip, gibah & lainnya) karena dgn semakin dikit info buruk yg masuk ke otak kita, makin sedikit kita berfikir negatif.

Hiasi fikiran kita dengan Nama2 baik Allah/Asmaul husnah, sehingga hasil proyeksi hidup kitapun InsyaAllah menjadi baik.

Nikmati sholatmu & Dzikirmu, ajaklah hati, jiwa & fikiranmu saat melakukan sholat & zikir, karena doa kita yg berada dlm fikiran kitapun akan diaminkan para malaikat.

Ubah cara bertanya pada diri, jgn katakan Why (kenapa) tapi ubahlah menjadi How (bagaimana). karena kata2 Why, mengandung makna penyesalan, putus asa & cenderung menyalahkan orang lain. sedangkan kata How, mengandung pemikiran yg menantang, kreatif (thinking out of the box) misalnya :
kita sering bertanya kenapa saya miskin? kenapa saya yg dikasih musibah ini? kenapa bukan saya yg berhasil? tapi cobalah kita ubah pertanyaan tsb menjadi.... Bagaimana caranya supaya saya tdk miskin? bagaimana agar saya tdk dikasih cobaaan berat ini? bagaimana saya bisa berhasil? apa yg harus saya lakukan? Jadi ubahlah cara bertanya pada diri kita sendiri.

Melatih Kata- Kata. sering kali otak kita, salah menerjemahkan kata2 kita, sering kali otak men "delet" sebagian kata2 yg kita ucapkan. misalnya : kita disuruh "Jangan tengok kebelakang" apa yg ada dipikiran kita? memang kita tdk nengok kebelakang, namun tak dipungkiri, otak kita berreaksi sebaliknya & kembali bertanya? ada apa dibelakang? kenapa saya tdk boleh tengok kebelakang, sehingga "hasrat keinginan kita justru menjadi ingin menengok kebelakang. karena otak berusaha mendelet kata2 "jangan", sehingga menjadi "tengok kebelakang" tdk jarang sebagain besar manusia, malah memilih "menengok kebelakang" dari pada "Jangan tengok kebelakang". betapa bahayanya "Fikiran" tersebut, jika kita tak bisa mengelolahnya.

KEKUATAN KHUSNUDZON
bayangkan jika 60.000 fikiran kita perharinya seluruhnya Positive Thinking? Subhanwllah yg terjadi adalah "The Power Of Positif Thinking" yg dapat merubah hidup kita menjadi Wujud kehidupan nyata yg Positif (Bahagia, Senang, tenang, damai, tentram)

Magnet Low of Attaction (LOA) - "Fokus Kita" dapat menentukan arah hidup kita. Jadi usahakan agar kita selalu Fokus kepada kebaikan2 saja & usahakanlah untuk membayangkan dalam benak kita tentang hal2 yg baik2 saja & yakini sebagai kenyataan yang akan terwujud, karena tak ada yg tak mungkin bagi Allah (Kun fayakun)

"Harapan Anda" adalah daya pikat yg kuat, semakin besar harapan kita, semakin mudah tuk terwujud menjadi nyata, hanya tinggal kita"nya saja yg pandai2 memilihnya. Yg pasti Harapan Positif menarik Wujud Positif & Harapan Negatif akan menarik Wujud Negatif.

Dibawah ini adalah Rujukan Ilahi tentang "Fikiran"
Ana ‘inda dzanni ‘abdi bi (AKU terserah pada suara hati hamba-KU terhadap-KU). (hadist Qudsi HR Bukhori Muslim)

...dan jika kamu menuruti kebanyakan orang2 yg dimuka bumi ini, niscahya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti "PERSANGKAAN" belaka & mereka tdk lain hanyalah berdusta terhadap Allah (Qs 6 :116)

Sesungguhnya sebagian dari PRASANGKA itu dosa (QS 49 : 12)

Minggu, 09 Mei 2010

Pacaran atau Ta'aruf ???

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). [QS. An-Nur:26]

Perasaan tidak bisa di bohongi, pasti setiap insan maunusia ingin merasakan mencintai dan di cintai, tapi ingat jangan melebihi kecintaan kita kepada Allah dan Rasulullah..

Jadikanlah cinta kita kepada insan manusia karena Allah.

Dari Anas bin Malik ra mengatakan, Aku sedang duduk2 di sisi Rasulullah SAW. tiba2 seorang laki2 lewat. Seseorang dari yang sedang duduk bersama Rasulullah SAW. mengatakan, "Ya Rasulullah saw. aku mencintai orang itu". Rasulullah SAW mengatakan, "Sudahkah kamu menyatakannya kepadanya?" Orang itu menjawab, "Belum." Kata Rasulullah SAW., "Bangunlah dan nyatakanlah kepadanya.” Maka orang itu bangkit menuju ke arahnya seraya mengatakan, "Uhibbuka fillah (aku mencintaimu karena Allah)." Orang itu menjawab, "Ahabbakal-ladzi ahbatani lahu" (semoga mencintaimu pula (Allah) Yang karena-Nya kamu mencintaiku).” ( Hadits riwayat Imam Ahmad ).

Coba di renungkan bukanah suatu kesia-sian saja berjalan bersama orang yang belum tentu 100% menjadi pasangan kita bagaimana mungkin bisa meyakinkan bahwa orang yang saat ini berjalan bersama kita memiliki komitmen untuk tetap ‘setia’ sampai ke jenjang pernikahan, sudah sekian tahun berpacaran ternyata wacananya hanya sebatas curhat-curhatan dan take n give yang tak berdasar, tidak meningkat pada satu tindakan menikah.


Apakah ada pacaran dalam islam, islam mengenalnya dengan proses ta'aruf, pacaran ada setelah akad nikah terucap.

Perbedaan ta'aruf dengan pacaran

Dalam pacaran, mengenal dan mengetahui hal-hal tertentu calon pasangan dilakukan dengan cara yang sama sekali tidak memenuhi kriteria sebuah pengenalan. Ibarat seorang yang ingin membeli mobil second, tapi tidak melakukan pemeriksaan, dia cuma memegang atau mengelus mobil itu tanpa pernah tahu kondisi mesinnya. Bahkan dia tidak menyalakan mesin atau membuka kap mesinnya. Bagaimana mungkin dia bisa tahu kelemahan dan kelebihan mobil itu.

Sedangkan ta'aruf adalah seperti seorang montir mobil yang ahli memeriksa mesin, sistem kemudi, sistem rem, sistem lampu dan elektrik, roda dan sebagainya. Bila ternyata cocok, maka barulah dia melakukan tawar-menawar. Ketika melakukan ta'aruf, seseorang baik pihak pria atau wanita berhak untuk bertanya yang mendetil, seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya. Namun secara teknis, untuk melakukan pengecekan, calon pembeli tidak pernah boleh untuk membawa pergi mobil itu sendiri.

Proses ta'aruf

Dalam upaya ta’aruf dengan calon pasangan, pihak pria dan wanita dipersilakan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi, ta'aruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.


Dalam proses ta'aruf kita butuh seorang informan, Syarat Seorang Informan.

Untuk mengetahui akhlak akhawat/ikhwan, tentu kita harus menanyakannya kepada orang lain. Ini dikarenakan kita tidak mengenal baik akhawat/ikhwan tersebut. Lalu kepada siapakah kita bertanya? Tanyakanlah kepada orang-orang terdekatnya. Namun orang yang terdekat ini bukanlah sembarang orang. Di bawah ini adalah tips dari Umar bin Khattab untuk mengetahui apakah orang tersebut benar-benar mengenal akhwat/ikhwan yang dimaksud. Yaitu :

Ia sudah melakukan mabit atau safar dengan akhwat tersebut sehingga mengetahui persis akhlaknya.

Ia sudah melakukan hubungan finance (muamalah) dengan akhwat tersebut sehingga dapat terlihat apakah ia amanah.

Ia sudah menyaksikan akhwat tersebut menahan amarah karena ketika orang marah akhlak aslinya akan terlihat, baik ataukah buruk.


Tujuan ta'aruf

Ta'aruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting. Misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang seksama, bukan cuma sekedar curi-curi pandang atau ngintip fotonya. Justru Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung face to face, bukan melalui media foto, lukisan atau video.

Karena pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat, jadi tidak ada salahnya untuk dilihat. Khusus dalam kasus ta'aruf, yang namanya melihat wajah itu bukan cuma melirik-melirik sekilas, tapi kalau perlu dipelototi dengan seksama. Periksalah apakah ada jerawat numpang tumbuh di sana. Begitu juga dia boleh meminta diperlihatkan kedua telapak tangan calon istrinya. Juga bukan melihat sekilas, tapi melihat dengan seksama. Karena telapak tangan wanita bukanlah termasuk aurat.


Manfaat Ta'aruf

Selain urusan melihat fisik, ta'aruf juga harus menghasilkan data yang berkaitan dengan sikap, perilaku, pengalaman, cara kehidupan dan lain-lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syariat Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, nge-date dan seterusnya dengan menggunakan alasan ta'aruf. Janganlah ta'aruf menjadi pacaran, sehingga tidak terjadi khalwat dan ikhtilath antara pasangan yang belum jadi suami-istri ini.

Istikharah

Jangan lupa istikharah untuk mendapatkan kemantapan. Seperti sebuah bait puisi, "Bariskan harapan pada istikharah sepenuh hati ikhlas. Relakan Allah pilihkan untukmu. Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya. Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah. Mungkin kebaikan itu bukan pada orang yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih. Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi. Kekasih tempat orang-orang beriman memberi semua cinta dan menerima cinta."


Apakah islam mebuat pusing diri kita atas segala peraturannya, Atau malah sebaliknya Islam itu membuat hidup kita terarah dan lebih rapih...???

Tips Menjaga Sholat Subuh

saudaraku berikut beberapa tips menjaga sholat subuh agar tetap berjamaah di masjid:

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” [HR Al-Bukhari dan Muslim]

“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” [HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]

Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah (bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga, Insya Allah.

“Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” [HR Muslim, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]

“Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”. “Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka bertanya kepada mereka - padahal Dia lebih mengetahui keadaan mereka - ‘Bagaimana hamba-2Ku ketika kalian tinggalkan ?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan shalat juga’. ” [HR Al-Bukhari]

Banyak permasalahan, yang bila diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid.

“Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?” (QS Huud:81)

Rutinitas harian dimulainya tergantung pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.

Berikut ini Halangan-halangan yang membuat lalai dalam sholat subuh berjamaah di masjid:
1. Ketiduran.
2. Malas mandi wajib.
3. Udara yang dingin.
4. Rumah yang jauh dari masjid.
5. Kelelahan.
6. Tidak berani memulai sholat subuh berjamaah di masjid.

Sudah jelas, jika kita tahu halangan-halangannya maka kita sebagai umat muslim yang pandai dan dirahmati Allah harus mencari jalan keluarnya. Berikut ini tips-tips dari kami untuk bisa konsisten sholat subuh berjamaah di masjid:

1. Ikhlaskan niat karena Allah.
2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari.
3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali.
4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh.
5. Carilah kawan yang baik (shalih).
6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa).
7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari.
8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding.
9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu).
10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga
11. Jangan tidur kurang dari enam jam. Anda harus bangun jam 4 pagi agar sempat sholat Tahajud, dilanjutkan subuh berjamaah di masjid. Untuk itu Anda harus tidur maksimal jam 10 malam.
12. Jika Anda harus mandi wajib, lakukanlah sebelum tidur atau jam 4 kurang.
13. Lakukan ini secara konsisten minimal 3 hari berturut-turut, kami jamin jam biologis Anda langsung mudah menyesuaikan diri dan Anda akan lebih mudah melakukannya keesokkan harinya.
14. Jangan sampai kebiasaan di atas terputus, karena sekali saja terputus, rasanya akan sulit sekali untuk memulainya lagi.
15. Camkan dalam hati Anda, semakin jauh rumah dengan masjid, semakin banyak yang diperoleh karena pahala menuju sholat berjamaah di masjid dihitung per langkah pulang-pergi!

Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah Anda mungkin berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah, terus berdiam diri, dan yang paling parah, Munafik.

Wassalamu'alaikum